Sari Pediatri, Vol. 25, No. 1, Juni 2023
Perbedaan Fungsi Kognitif pada Pasien Anak dengan Epilepsi yang Mendapatkan Monoterapi dan Politerapi
di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta
Mega Nur Purbo Sejati, Fadhilah Tia Nur, Septin Widiretnani
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
Latar belakang. Epilepsi adalah gangguan neurologis yang paling umum. Obat anti epilepsi dapat menyebabkan efek samping neurokognitif, motorik, dan perilaku. Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pemberian monoterapi dengan politerapi pada fungsi kognitif pasien anak.
Tujuan. Mengetahui perbedaan fungsi kognitif anak yang mendapatkan obat anti epilepsi
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan studi potong lintang. Penelitian dilakukan di Poliklinik Neurologi Anak RSUD Dr. Moewardi dalam kurun waktu bulan Agustus 2021 sampai Januari 2022. Penilaian fungsi kognitif anak pada pasien epilepsi menggunakan instrumen PedsQL Cognitive Functioning Scale. Uji Mann-Whitney and Kruskal-Wallis digunakan untuk menganalisis data.
Hasil. Dari 40 anak dengan epilepsi, 15 mendapatkan monoterapi dan 25 politerapi . Pasien dengan monoterapi memiliki skor PedsQL Cognitive Functioning Scale rata-rata 82,7±5,59, kemudian pasien dengan politerapi memiliki skor rata-rata 52,9 ±3,81. Hasil analisis menunjukkan jenis terapi dengan nilai p=0,001, lama pengobatan dengan nilai p=0,013 dan frekuensi kejang dengan nilai p=0,012.
Kesimpulan. Pasien dengan monoterapi memiliki skor PedsQL Cognitive Functioning Scale rata-rata lebih baik daripada pasien dengan politerapi. Fungsi kognitif pasien anak dengan epilepsi berhubungan dengan jenis terapi, lama rawat, dan frekuensi kejang. Sari Pediatri 2023;25(1):7-14
Kata kunci: kognitif, epilepsi, monoterapi, politerapi

